Berita  

HUT ke-79 RI, Komunitas Emak- Emak  Bersama DPW Srikandi PP Sumsel Gelar Lomba

WAWBERITA, PALEMBANG,  – Dalam rangka HUT ke-79 Kemerdekaan RI, Komunitas emak-emak Musi berkolaborasi dengan DPW Srikandi Pemuda Pancasila Sumatera Selatan mengadakan“Gebyar Agustus” Indonesia Culture Festival dengan mengadakan berbagai lomba menarik.

Perlombaan memperebutkan piala tetap dan piala bergilir Ketua DPW Srikandi Pemuda Pancasila Sumsel ini dilaksanakan di Palembang Square Mall, 18 – 19 Agustus 2024.

Ketua DPW Srikandi Pemuda Pancasila Sumsel, DR Hj. Sunnah NBU, SH, MH menyebutkan, kegiatan ini bertujuan sebagai ungkapan rasa bahagia terhadap para pahlawan yang sudah berjuang untuk Indonesia merdeka.

“Jadi kegiatan ini mewakili rasa senang, bangga, bahagia kita terhadap mereka maka kita adakan lomba Culture Festival dengan tema Budaya Nasional,” tuturnya di sela kegiatan.

Dengan kegiatan ini, pihaknya Ingin menyatukan semua budaya terutama budaya se-Sumsel. Para peserta datang dari berbagai perwakilan kabupaten/kota seperti OKU Timur, OKU Selatan, OKU , Ogan Ilir, Kota Prabumulih, Palembang dan Kabupaten OKI

Untuk kabupaten lain, lanjutnya akan menyusul pada tanggal 19 Agustus karena perlombaan digelar selama dua hari.

Sementara untuk lomba yang diikuti para peserta ada lomba untuk umum seperti Tari Massal, Tari Nusantara untuk SD dan Umum, Fashion Tingkat SD, Puisi Tingkat SD, Joged Balon, Paku Dalam Botol, dan Terong Estafet.

Sedangkan, untuk lomba Srikandi Pemuda Pancasila se-Sumsel ada Menyanyikan Lagu Daerah Masing-masing, Pengucapan Pancasila Tanpa Teks, Puisi, Tari Nusantara, Joged Balon, dan Terong Estafet.

Selain lomba,  “Gebyar Agustus” Indonesia Culture Festival ini juga  bertujuan untuk menyatukan visi dan misi Emak-emak Musi untuk ikut berpartisipasi membangun Sumsel.

Untuk itu komunitas yang digawangi oleh dirinya sebagai Ketua, Henny Rahayu, Bendahara, dan Cik Naya, Sekretaris mengundang Dewan Pembina Emak-emak Musi, Mawardi Yahya sekaligus Dewan Pembina DPW Srikandi Pemuda Pancasila Sumsel, Anita Noeringhati.

Disebutkannya, saat ini komunitas Emak-emak Musi memiliki anggota lebih kurang 165 untuk tingkat provinsi yang sudah terakomodir. Dalam waktu dekat akan didata khusus untuk kabupaten/kota.

“Untuk kabupaten/kota yang sudah terbentuk baru sekitar 50 persen,” imbuhnya.

Sementara, Dewan Pembina Emak-emak Musi yang diwakilkan oleh Fauziah Mawardi Yahya mengharapkan, komunitas ini jangan hanya sesaat. Jika ingin berkembang harus memiliki struktur dan program.

“Jadi harus mau susah payah turun ke masyarakat, melihat langsung apa yang sedang dialami dan dibutuhkan mereka. Walau dalam bentuk sekecil apapun, namun bisa memberikan arti bagi masyarakat,” urainya.

Emak-emak, menurut dia, memiliki peran kuat karena mereka melakukan segala sesuatu dengan serius dan bisa mengerjakan beberapa tugas sekaligus, sehingga kalau suatu organisasi dipegang oleh perempuan biasa ada hasilnya.

Ia berharap, komunitas yang sudah terbentuk ini tetap semangat, optimis, dan dijalankan dengan sepenuh hati. Kalau hal ini sudah dilakukan, pasti akan memberikan hasil terbaik.(Ril)