WAWBERITA -Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Sumatera Selatan mendukung penuh lima program prioritas yang diusung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni. Lima program prioritas tersebut di antaranya penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2024, penanganan inflasi, penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem.
“Dengan jumlah anggota yang sangat banyak, tentu Muslimat NU lebih efektif dalam membantu pemerintah dalam penuntasan program prioritas,” ucap Fatoni dalam pelantikan pengurus wilayah Muslimat NU Provinsi Sumsel periode 2023-2028 di Griya Agung Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (28/10/2023).
Oleh karena itu, Fatoni mengajak muslimat NU untuk berperan aktif dalam melakukan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat luas terkait pencegahan karhutla.
“Untuk penanganan Karhutla, ibu-ibu Saya minta bantuannya agar menghimbau masyarakat dan keluarga agar jangan membakar lahan kebun dan hutan,” kata Fatoni.
Dalam kesempatan yang sama, Pimpinan Wilayah Muslimat NU Sumsel Hj Khoiriah berkomitmen penuh mendukung percepatan penuntasan lima program prioritas tersebut. Oleh karena itu, Muslimat NU Sumsel bekerjasama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam merealisasikan kampung binaan di kawasan Kecamatan 3-4 Ulu Kertapati.
“Kami siap mendukung lima program prioritas Pj Gubernur seperti Karhutla, persiapan Pilkada, pengendalian inflasi, penurunan kemiskinan ekstrim dan penanganan stunting,” jelasnya.
“Untuk menggerakkan sektor perekonomian serta meningkatkan keterampilan anggotanya saat ini telah membentuk kelompok-kelompok tani wanita Muslimat NU yang saat ini telah berjumlah 175 orang,” sambungnya.
Kedepannya, mereka akan melakukan pengembangan kampung binaan pada semua anak cabang dan ranting yang di Sumatera Selatan.
“Dengan demikian kami harap pengendalian inflasi dan penanganan kemiskinan dapat teratasi,” kata Khoiriah.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Pimpinan Pusat Muslimat NU Ariza Agustina, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU Ulfah Mashfufah dan Ketua PWNU Sumsel Amiruddin Nahrawi.