WAWBERITA – Anggota DPRD Provinsi Sumsel melaksanakan reses tahap II Dapil 1 Kita Palembang bertempat di Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Sumsel, Senin (4/9/2023).
Anita Noeringhati mengatakan, anggota DPRD provinsi Sumsel daerah pemilihan Palembang 1 tetapi wilayah kerjanya di seluruh Sumsel.
“Sementara kita terdiri dari beberapa komisi. Untuk masalah di perusahaan sawit ini adalah ada tenaga kerja asing. Juga tentang plasma, jadi tadi kami sampaikan bahwa kepada perusahaan sawit ini agar tenaga kerja asing jangan jumlahnya tidak sesuai aturan. Jangan sampai tenaga kerja asing berlebih karena ada aturan perundangan,” ujarnya.
Kemudian, sambung Anita, yang paling penting adalah kepedulian dari perusahaan baik perkebunan sawit maupun dari perusahaan minyak atau CPO-nya agar menjaga lingkungan baik air maupun udara.
“Karena emisi yaitu bisa pencemaran udara. Karena sekarang sedang maraknya ISPA. Makanya kita selalu menyampaikan jangan sampai terjadi pencemaran udara,” katanya.
“Kemudian saya menyampaikan pesan kepedulian tentang ikut serta menangani penurunan stunting. Yakni dengan adanya membantu para kader posyandu untuk mendapatkan makanan tambahan. Kalau memang tidak mau kasih uang, kasih saja susu ataupun makanan yang bergizi lainnya. Karena ini kewajiban kami untuk mengingatkan seluruh perusahaan,” tambah Anita.
Dia mengungkapkan, tadi sudah disampaikan yang hadir di sini ternyata profernya sudah bagus semua.”Itu yang kita harapkan,” ucapnya.
Syaiful Fadli menambahkan, yang harus jadi perhatian serius adalah jangan sampai penggunaan tenaga kerja asing melebihi tenaga kerja lokal. “Itu harus diperhatikan aturannya,” katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Sumsel Edward Candra menuturkan, pertama pihaknya telah mendengar bagaimana harapan dari DPRD yang reses hari ini dengan ibu ketua DPRD Sumsel. Terutama dalam pengelolaan lingkungan harus ditaati oleh pelaku usaha.
“Yang hadir ini adalah perusahaan sawit dalam pengelolaan limbah emisi maupun limbah B3 agar menjadi perhatian. Dan perizinan juga jadi perhatian,” katanya.
Untuk tenaga kerja asing, sambung Edward, juga untuk dicermati.
“Tadi termasuk pak Syaiful tadi menyampaikan seperti itu. Termasuk juga CSR didorong agar dimaksimalkan,” katanya.
Kemudian, lanjut Edward, juga yang tidak kalah pentingnya bagaimana memperhatikan hubungan dengan masyarakat. Agaar tidak adanya agar mengurangi kemungkinan konflik lahan antara perusahaan dengan masyarakat.
“Kita terima kasih atas adanya reses ini sehingga terjalin komunikasi yang baik antara pelaku usaha dalam hal ini dan masyarakat dan juga DPRD legislatif dan juga bersama eksekutif dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Sumsel,” tandasnya.(DN)