Kemenkominfo dengan PP Aulia Cendikia Gelar Dialog Literasi Digital

untuk Membangun Negeri Menyongsong Era Society 5.0

WAWBERITA – Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia bekerjasama dengan PP Aulia Cendikia melaksanakan kegiatan Dialog Literasi Digital untuk Pengembangan Wawasan Santri tentang Digital.

“Saya melihat di era teknologi digital ini pemahaman yang baik tentang literasi digital akan sangat membantu para pemuda agar mampu memanfaatkannya dengan baik. Banyak anak muda yang terkadang kurang pemahaman, sehingga kerap salah dalam menggunakan teknologi digital. Menanggapi hal tersebut kami Pondok Pesantren Aulia Cendikia mendukung penuh langkah Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia untuk mengadakan Dialog Literasi Digital,” ungkap Pimpinan Pondok Pesantren Aulia Cendikia, KH. Hendra Zainuddin al-Qodiri pada saat sambutan kegiatan.

Kemas Rendi Rahmad selaku salah satu narasumber dari pengamat Literasi mengenai konsep dasar literasi digital dengan memanfaatkan sosial media yang ada. Sebagai pemuda harus tau apa saja yang bisa dimanfaatkan dan bijak dalam penggunaan media sosial.

“Perlunya pemahaman mengenai bagaimana memanfaatkan Digital yang ada serta tujuan penggunaannya. Salah satunya adalah penggunaan sosial media untuk pendidikan, digital bisa dijadikan media pembelajaran online seperti saat pandemi Covid. Dimana semuanya dituntut untuk bisa mengikuti pembelajaran secara daring,” kata Kms Rendi Rahmad kepada audiens.

Adapun Irpinsyah salah satu Narasumber yang menyampaikan materi tentang pemanfaatan media digital.

“Ia menjelaskan bahwa sebagai pemuda tentunya perlu memahami pemanfaatan dalam penggunaan teknologi digital, perlu adanya pengetahuan terkait apa saja yang bisa dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan, salah qqsatunya adalah cara memperoleh informasi. Jangan sampai terjebak kesalahan dan termakan hoax yang beredar di media digital,” ungkap Irpinsyah mencontohkan salah satunya pemanfaatan dalam penggunaan media sosial.

Nasarumber terakhir, Arif Setiawan berbicara tentang bagaimana menjadi netizen cerdas dalam menggunakan media digital.

“Penggunaan media digital ini tidak semata-mata menggunakan saja, lebih daripada itu ketika menerima atau mencari suatu informasi perlu menjadi netizen yang cerdas. Hal ini akan menghindarkan kita dari termakan Hoax, informasi tidak benar serta membuat kita mendapatkan wawasan yang lebih luas dari media digital,” kata Arif ketika menyampaikan materinya.

Terkahir M Naufal, selaku project manajer kegiatan Literasi Digital menyampaikan harapan dari terlaksana kegiatan ini.

“Tentu kami berharap kegiatan ini menghasilkan manfaat yang luar biasa dan menambah wawasan santri akan penting pengetahuan tentang Digital yang semakin berkembang. Sudah seharusnya santri menjadi garda terdepan mengawal revolusi teknologi serta menghilang stigma buruk bahwa santri tidak mengerti Teknologi” ungkap nya kepada media menutup pembicaraan.***