WAWBERITA- Bandara SMB II mulai hari ini, 25 April 2022, memasuki periode Angkutan Lebaran 2022.
Executive General Manager Bandara Int’l SMB II, KRAT. Tommy Ariesdianto mengatakan Bandara SMB II mulai hari ini fokus mengantisipasi pergerakan penumpang dan pesawat.
“Bandara SMB II berupaya mewujudkan Mudik Aman, Mudik Sehat. Personel bandara fokus pada pergerakan yang ada dan melaporkan secara real-time, untuk dilakukan analisa sebagai dasar pengambilan keputusan operasional di lapangan guna memastikan bandara SMB II dapat tetap menerapkan prinsip safety, security service dan compliance terhadap berbagai regulasi termasuk protokol kesehatan COVID-19.”
Sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan, mulai hari ini bandara SMB II secara resmi membuka Posko Angkutan Udara Pada Masa Lebaran Tahun 2022 (1443 H).
“Tidak hanya mengawasi operasional bandara dan penerbangan, posko juga bertugas mengawasi ketaatan terhadap protokol kesehatan. Melalui posko ini seluruh stakeholder akan lebih mudah berkoordinasi untuk memastikan Angkutan Lebaran di bandara SMB II berjalan dengan aman, tertib, selamat dan lancar sesuai prinsip safety, security, service dan compliance terhadap berbagai regulasi,” jelas KRAT. Tommy Ariesdianto.
Posko Angkutan Lebaran 2022 di bandara SMB II diperkuat personel dari stakeholder bandara antara lain SMB II selaku operator bandara, Satgas Penanganan COVID-19, Otoritas Bandara, maskapai, TNI, Polri, Pemda, Karantina, Bea dan Cukai, serta Imigrasi.
KRAT. Tommy Ariesdianto mengatakan seluruh stakeholder di bandara SMB II telah mengantisipasi adanya peningkatan jumlah penumpang pesawat saat Angkutan Lebaran.
“Standar pelayanan di bandara harus terjaga, protokol kesehatan wajib dijalani, dan seluruh fasilitas dipastikan dalam kondisi baik.”
Adapun pada hari ini, 25 April 2022, yang merupakan hari pertama periode Angkutan Lebaran 2022 di bandara SMB II atau sekitar H-7 Lebaran, diperkirakan jumlah pergerakan penumpang pesawat mencapai 5.592 penumpang.
Pergerakan penumpang pesawat akan terus meningkat hingga diperkirakan pada puncak arus mudik tanggal 30 April 2022 atau sekitar H-2 dapat mencapai 7.578 penumpang.
Bandara-bandara SMB II sendiri telah menerima permohonan penerbangan tambahan (extra flight) dari sejumlah maskapai.
Sampai saat ini, jumlah extra flight yang diajukan maskapai ke SMB II yaitu 4 extra flight untuk periode awal Ramadhan 02 April – 10 Mei 2022.
“Sebagian besar extra flight diajukan di Bandara Soekarno-Hatta. Sudah 2 tahun terakhir tidak ada extra flight yang diajukan maskapai karena pandemi COVID-19. Pada periode Angkutan Lebaran tahun ini, extra flight kembali ada. Ini tentunya menjadi perhatian dan kami akan melakukan penyesuaian operasional serta memastikan keandalan fasilitas guna mengakomodir extra flight yang disetujui. Adanya extra flight juga sebagai salah satu indikator pemulihan sektor penerbangan nasional,” ujar KRAT. Tommy Ariesdianto.
AP II saat ini mengelola 20 bandara yakni Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandar Muda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang), Silangit (Tapanuli Utara), Kertajati (Majalengka), Banyuwangi (Banyuwangi), Tjilik Riwut (Palangkaraya), Radin Inten II (Lampung), H.A.S Hanandjoeddin (Tanjung Pandan), Fatmawati Soekarno (Bengkulu), dan Jenderal Besar Soedirman (Purbalingga).
Tomy menghimbau kepada pemudik agar memperhatikan syarat penerbangan sesuai Surat Edaran Nomor SE 36 Tahun 2022, yaitu, Pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) yang divaksinasi dosis ketiga atau booster, tidak wajib menunjukan hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen;
– PPDN yang divaksinasi dosis kedua, wajib menunjukkan hasil negatif rapid test antigen, yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 1 x 24 jam atau hasil negatif tes RT-PCR, yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 3 x 24 jam sebelum keberangkatan
– PPDN yang divaksinasi dosis pertama, wajib menunjukan hasil negatif tes RT-PCR, yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 3 x 24 jam sebelum keberangkatan
– PPDN usia di bawah 6 tahun dikecualikan terhadap ketentuan vaksinasi dan tidak wajib menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen, namun wajib melakukan perjalanan dengan pendamping.
- Sementara itu, calon penumpang pesawat usia 6-17 tahun dan sudah mendapatkan vaksin dosis kedua, tidak wajib menunjukkan hasil negatif rapid test antigen. (Rill)