Hari Pers Nasional 2022 akan diperingati pada tanggal 9 Februari.
—-
WAW – Tema HPN 2022 adalah tentang lingkungan. Beberapa agenda HPN 2022 juga terkait dengan lingkungan, salah satunya pelepasan satwa endemik, dan program hutan mangrove.
Dilansir situs Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), ada sekitar 40 rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Pers Nasional, di antaranya konvensi media massa pada 7 dan 8 Februari 2022, seminar pariwisata kebangkitan, seminar energi dan pertambangan, moneter dan seminar fiskal, lokakarya pendidikan jurnalistik, Diskusi Penghargaan Jurnalistik Adinegoro, Klinik Penulisan Budaya, Bakti Sosial, dan lain-lain.
Sebagian besar kegiatan akan dipusatkan di Kendari, Sulawesi Tenggara. Khusus untuk agenda kegiatan yang berlangsung di dalam kamar hotel akan menggunakan format hybrid yaitu kombinasi offline dan online.
“Semua seminar dan acara puncak HPN akan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, seperti mewajibkan PCR swab atau antigen swab. Peserta juga wajib memakai masker dan hand sanitizer, serta menjaga jarak antar peserta. Ikut serta dalam semua acara yang telah disiapkan,” kata Auri Jaya, Ketua Panitia HPN 2022.
Agar masyarakat dan awak pers dapat mengikuti seluruh rangkaian acara HPN, terutama pada acara puncak, panitia akan menyiapkan siaran langsung melalui streaming di berbagai channel YouTube.
“Kami berharap rekan-rekan pers yang ingin menyaksikan acara puncak tidak perlu khawatir memaksakan diri ke Kendari, karena beberapa channel streaming sudah kami siapkan agar bisa dinikmati dari lokasi masing-masing,” tambah Auri Jaya.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Practico dalam rapat dengan panitia HPN 2022, Selasa (1/2/2022) malam menegaskan, Presiden Joko Widodo akan hadir secara langsung pada puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022.
Yang berlangsung 9 Februari 2022 di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Rencananya, Presiden akan menanam pohon bakau dan melepasliarkan hewan langka Anoa tersebut.
Hewan Anoa merupakan simbol khas Sulawesi Tenggara yang kini hampir punah. (*)