228 Petani Porang di Trenggalek Dapat Pinjaman KUR

Foto : Kominfo Trenggalek

WAW, Trenggalek – Sebanyak 228 petani porang di Kabupaten Trenggalek mendapatkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro dari Bank Negara Indonesia (BNI).

Penyaluran KUR Mikro ini diberikan langsung oleh Pemimpin kantor BNI wilayah 18, Bebby Lolita Indriani dan selanjutnya diserahkan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin kepada sejumlah perwakilan persatuan petani porang, Kamis (17/6/2021).

Bupati Nur Arifin berharap pinjaman KUR Mikro ini mampu mengungkit pemulihan ekonomi di Kabupaten Trenggalek dari sektor pertanian.

Disampaikan olehnya Presiden melalui Kementerian BUMN memiliki program pemulihan ekonomi nasional dan sasarannya adalah sektor ekonomi yang resilient terhadap pandemi dalam hal ini sektor pertanian.

“Harapannya ini bisa mengungkit ekonomi di Kabupaten Trenggalek,” ungkapnya.

Disisi lain, Bupati Nur Arifin juga mengingatkan kepada para petani porang agar dalam bertani porang tetap memegang teguh wawasan lingkungan.

Sementara itu, Kepala kantor BNI wilayah 18, Bebby Lolita menjelaskan penyaluran KUR Mikro sebesar 5,7 Milyar Rupiah ini terbagi menjadi 3,1 Milyar untuk 124 petani di Desa Puyung Kecamatan Pule. Dan sisanya sebesar 2,6 Milyar disalurkan kepada 104 petani di Desa Sidomulyo Kecamatan Pule.

Bebby Lolita berharap penyaluran pjnjaman ini menjadi langkah awal yang baik mengingat saat ini porang tengah menjadi komoditas yang sedang berkembang di masyarakat.

“Saya yakin petani porang ini ke depan akan semakin makmur,” harapnya.

Ia menyebut BNI diberikan target oleh Pemerintah menyalurkan kredit sebesar 4.3 trilyun dan hingga saat ini tercapai 1.8 trilyun. Porang memanf sedang difokuskan karena memang permintaan yang tinggi dan tingkat kegagalan rendah.

Selain itu untuk pembiayaan untuk petani di Padi Jagung Kedelai (Pajale) yang jadi salah satu icon Jawa Timur kemudian tembakau dan kakao.

Di kesempatan yang sama, Ketua Paguyuban Petani Porang Trenggalek, Agung Sujatmiko menyambut baik pinjaman KUR Mikro bagi petani porang di Kabupaten Trenggalek.

Ia mengatakan perkembangan porang di Trenggalek cukup luar biasa.  Jika diawal hanya Kecamatan Pule yang menanam tanaman porang, kini seluruh kecamatan di Kabupaten Trenggalek juga telah menanam komoditas tanaman porang.

“Yang luar biasa juga petani porang kita juga sudah mulai mandiri dengan biaya berupa KUR Mikro.  Kalau petani berani mengambil biaya dari perbankan kan berarti dia betul betul serius,” ungkapnya.

” Harapan kita bisa 2 atau 3 kali lipat perkembangan luas lahan,” pungkasnya. (ril)