WAW – Pemerintah telah memberlakukan peniadaan mudik selama 6-17 Mei 2021 sebagaimana tertuang pada Surat Edaran Kepala Satgas Penanganan COVID-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah.
Beberapa wilayah di Indonesia juga memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) meminta warganya untuk tidak mudik dan tidak keluar rumah kecuali untuk bekerja atau kepentingan yang mendesak.
Dalam kondisi pandemi COVID-19, sentuhan fisik dinilai dapat berpotensi menularkan virus Corona.
Kendati tidak dapat bertemu secara fisik pada hari kemenangan, kumpul bersama keluarga, kerabat, dan teman di kampung halaman, kita masih tetap mungkin silaturahmi dengan konferensi video.
Vary febrianto, salah satu Pegawai BUMN PT. KAI (persero) Divre III palembang yang juga merupakan salah satu pengusaha muda di kota palembang mengungkapkan pentingnya silaturahmi meski di era pandemi.
“Silaturahmi masih bisa dilakukan secara virtual melalui aplikasi, dan idak akan mengurangi makna silaturahmi yang sebenarnya. Masyarakat tetap mampu menjalin komunikasi yang efektif dengan para sanak saudara yang berada nun jauh di sana dengan yang lainnya,” ungkap Vary febrianto.
Di tahun ini suasana Idul Fitri memang sedikit berbeda. Meskipun pandemi Covid-19 berlangsung di tengah Hari Raya, silaturahmi tetap bisa dijalankan.
Namun, pastinya tetap berpedoman pada aturan pemerintah yang meminta kita harus selalu melakukan 5M +2M yaitu mencuci tangan, menjaga jarak (social distancing), memakai masker, mengurangi mobilitas, menghindari kerumunan, menjaga iman dan menjaga imun.
“Silaturahmi berisi muatan komunikasi yang menjamin harmonisasi, keserasian, dan kekerabatan antar manusia. Meski tengah menjalani social distancing, namun jika ada kemauan, silaturahmi bisa dilakukan kapan saja, di mana saja, dan kepada siapa saja dengan memanfaatkan teknologi,” tuturnya.
Dilanjutkannya, Silaturahmi di era digital ini tak disekati oleh apapun dan dalam keadaan apapun.
“Betapa penting sebuah silaturahmi untuk menjaga persaudaraan dan membangun hubungan baik dengan orang lain. Jarak dan waktu tak lagi menjadi penghalang untuk menjalin silaturahmi. Bahkan, media sosial pun bisa menjadi salah satu sarana silaturahmi yang sangat bermanfaat,” jelasnya.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, kebutuhan dan gaya hidup manusia pun berubah, termasuk dalam berinteraksi.
“Dulu, kita lebih banyak berinteraksi secara langsung, baik melalui tatap muka ataupun tatap suara (offline). Namun, kecenderungan tersebut sekarang bergeser, dari interaksi secara offline menjadi interaksi melalui media perantara digital (online),” kata Vary.(alv)