LPN Malaysia Jajaki Kerjasama Pengembangan Hilirisasi Serat Nanas Mejadi Benang di Sumsel

WAWBERITA– Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menyambut baik kerjasama Pemkot Prabumulih dengan Lembaga Perindustrian Nanas (LPN) Malaysia dibidang pengembangan hilirisasi buah nanas.

“Pemprov Sumatera Selatan menyambuat baik kerja sama  ke antara Pemkot Prabumulij dengan   Lembaga Perindustrian Nanas (LPN) Malaysia semoga  akan menjadi kerja sama yang saling menguntungkan,” kata Supriono diruangan kerjanya, Jumat (8/9) saat menerima audiensi jajaran Pengarah Pembangunan Lembaga Perindustrian Nanas  (LPN) Malaysia dalam rangka  peninjauan lapangan Industri Hirilisasi Nanas di Kota Prabumulih.

Supriono  menilai komoditi nanas di Sumsel sangat menjanjikan karena  tanaman ini dapat tumbuh sumbur meskipun ditanam sebagai tanaman sela. Sehingga dia menilai sangat tepat jika  LPN Malaysia melirik  kerjasama dalam hiliriasi komoditi  nanas di Kota Prabumulih.

“Tanaman nanas ini merupakan komoditi yang sangat menjanjikan untuk digarap hingga  hilirisasi.  Oleh karena itu pihak kami sangat senang jika  LPN Malaysia  ingin  bekerjasama,” ujarnya.

Supriono berharap kerja sama yang dilakukan tersebut dapat dikembangkan tidak hanya terbatas pada sektor hirilisasi saja.

“Mungkin kedepannya nangi kita harap kerja sama ini tidah hanya cukup disini saja, namun bisa diperluas disektor lain atau mungkin fashion, industri lainnya,” tandasnya.

Sementara itu dari pihak  LPN Malaysia  Sheik Umar Bin Baghari Ali, mengatakan kunjungannya ke Sumsel untuk  belajar bagaimana  budidaya dan pemanfatannya nanas khususnya bagaimana pembuatan benang dari serat nanas.

“Kami merasakan potensi yang sangat besar di Sumsel khususnya Prabumulih, nanti kami akan lihat dari segi bahan mentahnya semoga memberikan kebaikan bagi kedua belah pihak, kami tertarik untuk memahami dan mengetahui caranya serat nanas ini menjadi benang,” kata Sheik Umar.

Sheikh Umar mengungkapkan bahwa pihaknya memilih kunjungan ke Kota Prabumulih  dikarenakan informasi bahwa pengelolaan nanas di Indonesia banyak terpusat di Prabumulih.

“Kita melakukan kunjungan untuk kita belajar dengan terperinci lagi untuk melihat apakah prospek-prospek yang ada untuk industri nanas,” tandasnya.