Herman Deru Apresiasi Menko Perekonomian Bantu Petani Replanting Kelapa Sawit

Gubernur Sumsel daampingi Menko perekonomian Airlangga Hartato menyerahkan bantuan replanting kelapa sawit. (Humas Prov Sumsel)

WAWBERITA – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru mendampingi Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartato, Menteri Perindutrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf menyerahkan bantuan untuk peremajaan sawit bagi petani di Desa Kencana Mulia, Kecamatan Rambang, Kabupaten Muara Enim, Jum’at 4 Maret 2022.

Herman Deru mengatakan, program replanting kelapa sawit sangat penting untuk menjaga keberlangsungan pendapatan dan membantu petani utamanya non plasma.

“Hari ini sangat istimewa bagi kita karena mendapatkan bantuan peremajaan sawit yang disebut replanting. Kami mohon kepada Pak Menko untuk dapat memperluas lagi program replanting ini untuk petani sawit Sumatera Selatan,” harap Herman Deru.

Herman Deru menilai bantuan yang diberikan pemerintah melalui program replanting akan berdampak luar biasa bagi kesejahteraan petani. Karena bantuan tersebut bernilai Rp30 juta per-hektar, Iapun mengucapkan terima kasih mewakili petani.

“Sawit merupakan komoditas utama Indonesia, devisa dihasilkan dari sawit USD 30 miliar tahun 2021. Saya apresiasi Pemprov Sumsel yang berkomitmen terhadaap petani,” Kata Airlangga Hartato.

Lanjutnya, meski dalam suasana pandemi komoditi sawit tetap memberikan keuntungan untuk negara. Sawit dibutuhkan oleh Indonesia dan juga dunia.

“Pemerintah menyiapkan replanting untuk 180 ribu hektar. Poteni sawit Sumsel merupakan penghasil terbesar di Indonesia. Tadi ada yang 4 hektar Rp120 juta, kemudian 70 hektar bahkan ada yang 200 hektar, artinya kalau lebih dari 100 hektar bisa menerima Rp 6 hingga Rp 7 miliyar. Dan pemerintah menyiapkan 180 ribu hektar setiap tahun,” jelasnya.

Pada kesempatan ini, sebagai Ketua Komite Pengarah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Airlangga Hartato mengaku bangga melihat warga NU karena disini banyak kebun warga NU dan program pemerintah ini harus berjalan dan dananya sudah disediakan dan dari bantuan penanaman awal tadi bisa dilanjutkan KUR bahkanKUR naik 30 persen, kalau tahun kemarin Rp283 triliun dan tahun ini Rp337 triliun.

“Kami harap program ini terus di berbagai daerah dan kerjasama seluruh pihak hingga Pemerintah Pusat, daerah termasuk perbankan dan lembaga lainnya. Kita akan terus lakukan program ini sehingga target 180 ribu hektar bisa dilakukan tahun ini dengan begitu petani bisa berjaya dan sejahterah kembali bangkit dari pasca covid-19,” ungkapnya.

Ditempat yang sama Ketua PBNU, Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa peremajaan sawit rakyat ini upaya NU untuk ikut mendukung progam-program pemerintah yang diperuntukan bagi rakyat.

“Kita tau pemerintah terus ingin membut kesejahteraan rakyat maka itu NU ikut membantu agar program tersebut terwujud. Ini salah satu kerjasama PBNU dengan pemerintah dan ini akan terus kita kembangkan,” pungkasnya. (ram)