Ngeprank Damkar di Empat Lawang, Pelaku Kini Diburu

Ilustrasi Damkar

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) seksi Penanggulangan Bahaya Kebakaran, di Tebing Tinggi, Empat Lawang, diprank warga. Kejadian tidak mengenakan itu, kini menjadi sorotan pihak kepolisian.
——–

WAW, Empat Lawang – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Empat Lawang Sahrial menjelaskan, prank itu bermula ketika pihaknya dari seksi penanggulangan bencana kebakaran mendapat laporan telah terjadi kebakaran rumah warga di pemukiman pada penduduk, Desa Aur Gading, Tebing Tinggi, Kamis (17/6) malam.

“Ketika mendapat laporan terjadinya bencana kebakaran rumah di kawasan pemukiman padat penduduk, Kamis (17/6) malam sekitar pukul 19.00 Wib, informasinya dari seorang warga via sambungan selular (telepon) bahwa kejadian itu terjadi di Desa Aur, di waktu yang sama. Seperti biasa, di seksi terkait langsung kita turunkan untuk menindaklanjuti laporan warga tersebut,” kata Sahrial, Sabtu (19/6/2021).

Sahrial mengaku, dua unit damkar dari Tebing Tinggi di turunkan, sedangkan Damkar dari Unit Pendopo dan Ulu Musi juga stand by untuk membackup kejadian bencana kebakaran tersebut.

“Dari informasi tersebut, dua mobil Damkar dari Tebing Tinggi kita turunkan. Dan untuk yang dari Pendopo dan Ulu Musi kita standby kan untuk membackup,” ujarnya.

Namun, kata Sahrial, setelah sampai di lokasi sekitar pukul 19.30 Wib pihaknya tidak mendapati kejadian seperti yang diinformasikan oleh warga tersebut. Mendapat kabar itu, Unit Damkar kemudian diarahkan untuk pulang ke Unit masing-masing.

“Sampai di sana dengan jarak tempuh lebih kurang 30 menit ternyata kita ditipu, tidak ada kejadian kebakaran itu. Semua Unit Damkar pun balik kanan. Kita laporkan prank ini ke polisi dan akan mencari siapa pelakunya. Hal seperti ini sungguh tak layak dilakukan, kami sangat berharap ada efek jera buat pelaku biar tidak terulang lagi prank seperti ini,” jelasnya.

Kasat Reskrim Polres Empat Lawang, AKP Murshal Mahdi membenar informasi tersebut. Pihaknya akan berkoordinasi dengan BPBD setempat terkait hal ini. “Tentu kita serius menanggapi perihal ini, ini sudah kelewat batas. Akan kita koordinasikan dengan BPBD,” ujarnya.

Harus ada efek jera untuk pelaku agar tidak terulang lagi kejadian prank seperti ini. “Kita akan menyelidiki siapa pelakunya. Jangan sampai kejadian prank seperti ini terulang kembali. Pelakunya akan kita buru dan diberikan efek jera sesuai hukum yang berlaku,” tegas Murshal. (Sbn)