Didampingi Suami, Lucianty Letakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Al – Pahri

Hj. Lucianty meletakkan batu pertama pembangunan Gedung Al - Pahri.(Ist)

WAW, Palembang – Didampingi suaminya, Muhammad Albahori juga Padli Azhari (Kakak Alm Pahri Azhari, mantan bupati Muba), Lucianty melakukan peletakan batu pertama dalam rangka pembangunan Gedung Al-Pahri di Plaju, Palembang, Rabu (09/05).

Gedung tersebut nantinya akan diperuntukan sebagai Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah dan Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfizh Yayasan Tijarotal Lantabur.

“Pertama saya membaca spanduk pembangunan Gedung Al-Pahri, saya ingat pada almarhum (H Pahri Azhari). Beliau sangat support dalam pembangunan masjid dan ponpes. Walaupun tidak besar tapi beliau berpesan untuk selalu membantu, ini seperti mimpi, saya bisa melanjutkan cita-cita beliau, semoga beliau senang di sana,” kata Lucianty.

Lebih lanjut mantan Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan ini mengatakan sejak 2011 dirinya bersama Alm Pahri Azhari berkomitmen membangun Ponpes ini.

“Bersama-sama Ustadz Ahmad Sururi setiap bulan, setiap tanggal satu di kediaman kami berdzikir dan berdoa bersama dengan anak anak dari 10 ponpes,” sambung dia.

Dalam kesempatan itu juga, Lucianty mohon doa pada para santri dan santriwati agar selalu diberi kelancaran rezeki. “Mudah-mudahan pembangunan gedung ini juga lancar. Mudah-mudahan almarhum dapat amal jariah. Tolong doakan pak Pahri dan selalu mengirim doa karena hanya ini yang dapat kita berikan untuk mengenang jasa-jasa beliau,” harapnya.

Sementara itu, Ustadz Ahmad Sururi pimpinan Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah dan Ponpes Tahfizh Yayasan Tijarotal Lan Tabur mengucapkan terima kasih kepada Lucianty yang selalu memberikan dukungan.

“Kami mengucapkan banyak terima kasih. Gedung sekolah Al Pahri merupakan cindera mata dari keluarga besar pak Pahri Azhari,” kata dia.

Lebih lanjut dia menerangkan Ponpes Tahfizh Yayasan Tijarotal Lantabur dibangun sejak 2007. “Alhamdulillah santri kita sekarang sekitar 500, hafiz 30 juz ada 16 orang. Menuntut ilmu di sini anak yatim gratis 100 persen. Ya, itu semua karena kita dibantu Ibu Lucianty tadi,” jelasnya.

Untuk prestasi pondok ini sudah sangat banyak. “Utusan kita sering mewakili berbagai ajang baik tingkat kota maupun provinsi, misal MTQ dan lain-lain.

Selain itu pondok ini juga berhasil mengirim salah satu santrinya untuk belajar di luar negeri. Baik di Mesir maupun Turki. “Yang kuliah di Mesir ini anak tukang becak. Tapi dia pandai dan mendapatkan beasiswa dari kedutaan. Tahun depan sudah tamat.(ram)