WAW, Palembang – Dinas Pendidikan Sumatera Selatan (Sumsel) akan menggelar sekolah tatap muka di Palembang, Sumsel. Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tersebut akan digelar secara hybrid pada awal Juli 2021 dengan skema PTM Terbatas.
“Setelah melewati tahap uji coba ujian beberapa waktu lalu, pada tahun ajaran baru tepatnya awal juli. Hal ini juga sudah di koordinasikan dengan Bapak Gubernur ke pemerintah Kota/Kabupaten di Sumsel,” kata Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Riza Pahlevi kepada, Selasa (8/6/2021).
Tetapi dengan adanya keputusan ini, pemerintah menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada orang tua atau wali murid.
“Kita akan menggelar sekolah secara hybrid. Hybrid artinya, ada yang tatap muka terhadap siswa yang orang tua atau walinya menyetujui dengan bukti persetujuan secara tertulis dan ada juga yang digelar secara daring,” katanya.
Dia juga memastikan sebelum dimulainya sekolah dengan skema Hybrid ini, semua guru semuanya wajib sudah divaksin.
“Yang jelas dalam menerapkan ini semua guru di Sumsel statusnya harus sudah menjalani vaksin. Dan setiap sekolah wajib menerapkan protokol kesehatan,” katanya.
Dia menjelaskan, skema Hybrid sendiri artinya apabila dalam satu kelas terdapat 36 orang siswa, maka dalam proses belajar di hari yang sama akan dibagi dua sesi.
“Hybrid artinya dibagi dua sesi di hari yang sama. Jika di satu kelas ada 36 murid, maka 18 murid pertama akan belajar secara tatap muka dan 18 murid yang lain belajar secara daring. Di hari berikutnya itu akan ditukar. Yang terpenting persetujuan dari orang tua,” katanya.
Kepala Disdik Kota Palembang Ahmad Zulinto mengatakan PTMĀ diberlakukan karena data zonasi menunjukkan rata-rata kecamatan berada di zona oranye dan kuning.
“Selain itu ada desakan yang besar dari orang tua dan guru ingin sekolah tatap muka ini dilaksanakan,” ujarnya.
Namun pihaknya akan terlebih dahulu berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 Palembang, IDI Palembang, Ombudsman Sumsel, dan KPAI untuk mematangkan konsep pembelajaran yang telah disusun.(ram)