WAW, Palembang – Anggota Satlantas Polrestabes Palembang, Bripka Ridho Oktonardo, ditusuk saat sedang piket di pos penjagaan. MI (34) disebut memiliki riwayat sakit jiwa, polisi tunggu kejelasan dari psikolog.
Saat mengamankan pelaku di TKP, kata dia, pihaknya mengamankan alat bukti berupa 3 bilah senjata tajam jenis pisau. Dan saat digeledah rumah pelaku, petugas juga menemukan puluhan pisau dan beberapa elektronik.
“Di TKP kita amankan 3 pisau, dan di rumah pelaku kita juga mengamankan ada 20 lebih pisau disana, unit ponsel, 2 unit laptop di kosan pelaku. Target pelaku memang ingin merebut pistol petugas,” ujarnya.
Direktur Kriminal Umum, Kombes Hisar Sillagan mengatakan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan ulang melalui psikolog terkait apakah pelaku dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya atau tidak.
“Benar, yang bersangkutan (MI) pernah dirawat tahun 2009 sampai 2011 si rumah sakit ernaldi bahar itu di rumah sakit jiwa Palembang,” kata Kombes Hisar.
“Pelaku ini akan kita tes lagi pada saat dia melakukan itu apakah dia bisa mempertanggung jawabkan perbuatannya atau tidak, dengan pemeriksaan psikolog tentang kondisi mental dan kejiwaan yang bersangkutan,” kata Hisar.
“Selama belum keluarnya hasil pemeriksaan kejiwaannya kita anggap dia tetap bisa mempertanggung jawabkan perbuatannya. Dalam pemeriksaan dia cukup lancar menjawab pertanyaan penyidik layaknya orang normal,” bebernya.
Ketika disinggung keterkaitan pelaku dalam jaringan terorisme, kata dia, pelaku ini hanya antusias ingin menjadi teroris. Dari hasil penyelidikan polisi, pelaku belum pernah ditangkap kasus teroris.
“Dia mungkin ingin menjadi teroris, tapi kita cek pergaulannya dan medsos miliknya serta hubungan dia dengan lingkungan, kita belum lihat adanya mata rantai terhubungnya dia dengan jaringan terorisme,” terangnya.(ram)